Realisme adalah inti dari keberhasilan pemimpin dalam melaksanakan roda kepemimpinannya, tetapi banyak organisasi yang penuh dengan orang-orang yang berusaha menghindari atau menutupi realita yang terjadi di bisnis atau organisasi mereka. Mengapa ini sampai terjadi? Sebab itu menjadikan hidup tidak leluasa. Orang tidak mau membuka kotak Pandora itu. Mereka ingin menyembunyikan kesalahan, atau mengulur waktu untuk menemukan solusinya daripada mengakui kesalahan atau mereka tidak mempunyai jawabannya saat itu. Mereka selalu berusaha menghindari konfrontasi.
Kebanyakan pemimpin selalu menyangkal akan kelemahan atas perusahaan atau organisasi yang dipimpinnya. Mereka dengan piawai menggambarkan kekuatan-kekuatan yang mereka miliki, tetapi mereka tidak begitu hebat ketika mengungkapkan kelemahan mereka.
Bagaimana anda memprioritaskan realisme? Mulailah dengan memastikan bahwa anda sendiri bersikap realistic. Lalu pastikanlah agar realisme itu menjadi sasaran dari segala dialog yang diadakan dalam organisasi anda.
Bandingkan secara realistic antara perusahaan atau organisasi yang anda pimpin dengan perusahaan atau organisasi sejenis. Amati apa yang terjadi di perusahaan dunia, dan anda dapat mengukur kemajuan anda sendiri, bukan secara internal tapi secara eksternal. Tanyakan kepada diri anda sendiri tentang apa yang anda telah lakukan? Apakah anda telah meraih kemajuan dibandingkan tahun lalu? Bagaimana prestasi anda dibandingkan dengan perusahaan lain? Sudahkah mereka meraih kemajuan pesat? Itulah cara realistic untuk mengevaluasi situasi anda.
Friday, January 9, 2009
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment